Saat mengembangkan sebuah antivirus, anda akan banyak hunting sample malware dan mendapatkan aneka macam malware, lalu anda akan memberi malware tersebut nama pada database virus anda. Kalau malwarenya sudah ngetop dan umum, anda tinggal mengikuti nama yang lazim digunakan seperti ZeroAccess, Virut, Ramnit. Tetapi bagaimana jika anda mendapatkan malware baru yang belum banyak dikenal? Dalam kondisi ini anda tetap perlu memberikan nama pada malware tersebut. Namun tidak sembarang nama, ada peraturan tidak tertulis mengenai bagaimana pengembang antivirus memberikan nama. Antara lain:
- Jangan menggunakan nama perusahaan, brand, atau nama orang yang masih hidup. Misalnya nama virus W32/Microsoft, Nike, SandraDewi, nama-nama seperti ini harus dihindari walaupun mungkin terdengar keren.
- Jangan menggunakan kelompok nama yang sudah ada kecuali virus tersebut memang dari kelompok tersebut. Contohnya dunia pervirusan mengenal malware Ngrbot yang terkenal itu, tapi jangan lantas memberi nama suatu malware yang tidak ada hubungannya dengan Ngrbot, contoh NgrbotBandung, it's not cool!
- Jangan menggunakan nama yang seronok atau menyinggung. Misalnya CewekSemokTerlarang, TanteGirangPerawan, ini nama virus atau judul film?
- Jangan menggunakan angka.
- Poin berikut ini tidak banyak yang mengetahuinya, namanya juga aturan tidak resmi, tetapi kebanyakan antivirus professional luar memang melakukan ini: hindari nama malware yang diinginkan pembuat malware! Mungkin dengan pertimbangan pembuat malware memang ingin malwarenya ngetop dengan nama tersebut, nah... jangan kabulkan keinginannya.
- Hindari nama geografis berdasarkan tempat ditemuinya malware tersebut. Jadi jangan karena sebuah malware ditemukan atau banyak menyebar di Bandung, lalu dinamakan dengan BandungSeaFire (maksudnya Bandung Lautan Api) misalnya.
Jadi berhati-hatilah dalam memberi nama malware.